[REVIEW] – I HEAR THE SUNSPOT (2024)
Perhatian :
Postingan ini berisi konten hal tabu. Bagi warganet yang nyasar di postingan ini dan tidak ramah dengan hal-hal berbau YAOI / Eiljibitih, diharapkan untuk segera meninggalkan laman ini sebelum timbul gejolak-gejolak tak mengenakkan.
Postingan ini juga mengandung spoiler besar-besaran, jadi pastikan kalian sudah menontonnya sampai tamat, dan baru lanjut membaca ulasan ini.
Selamat membaca, from Nae... ^^
***
I HEAR THE SUNSPOT / "Hidamari ga Kikoeru" adalah BL Jepang yang tayang di TV Tokyo mulai tanggal 26 Juni 2024 s/d 11 September 2024 lalu dengan total 12 Episode. -- Series ini merupakan adaptasi dari manga series berjudul sama karya Yuki Fumino. (Tepatnya dari novel pertamanya yang rilis Desember 2013 lalu! soalnya manga series I Hear The Sunspot ini ada banyak banget jilid kelanjutan ceritanya seperti I Hear the Sunspot: Theory of Happiness, Limit Series & Four Seasons) Bahkan untuk jilid I Hear The Sunspot : Four Seasons Vol.3 aja baru rilis sekitar awal Juni 2025 lalu. -- Dan sebelumnya, manga ini sudah pernah diangkat dalam versi movienya berjudul "Silhouette of Your Voice" yang rilis tahun 2017 lalu. -- Mau itu versi series ataupun versi movienya, kita bisa tonton dari platform GagaOOlala ya say ^^
Cast :
Nakazawa Motoki a.s. Sugihara Kohei
HBD : 20.02.2000
Kobayashi Toranosuke a.s. Sagawa Taichi
HBD : 12.02.1998
Storyline :
Taichi, cowo mungil nan kawaii, dengan pembawaan kek nampak childish dan orangnya periang banget. Full energy!! walaupun nampaknya ni anak happy-happy aja, ternyata dia anak broken home loh, dimana ortunya cerai terus dia tinggal bersama kakeknya dengan kehidupan ala kadarnya. Makanya gak heran ni anak sering kelaparan. Tapi itu gak menyurutkan semangat si Taichi, dia kerja part-time sekaligus nyambil kuliah jurusan Ekonomi. -- Oh ya... dan satu hal yang patut nae acungi jempol dari si Taichi ini, yaitu rasa empatinya yang tinggi. Suka menolong.. Bersikap adil! dan saking terlalu tingginya empati ni anak kali ye... dia sampe baku hantam dengan costumer tempat dia bekerja part-time di sebuah resto. Niatnya emang baik sih, karena si costumer itu gak mau bayar habis makan... dan pas baku hantam, dia gak sengaja mengenai owner restonya :v Oops! dipecat dehh!! #PoorTaichi -- Dan suatu hari di kampus, saat perut kritis, tapi kantong tipis.. yang terbeli cuma minuman kaleng, eh.. jatoh pula!! jadi si Taichi mengejar minuman yang menggelinding itu sampe dia ikutan menggelinding pula hingga terjatoh ke bawah bukit(?) and yeahhh.. salfok sama cowo yang lagi duduk di rooftop(?) sendirian, mau makan siang, which is menatap si Taichi dengan ekspresi heran. (Btw.. cakep woyy :v nae langsung jatuh cinta pandangan pertama! :v #Plakk #Digaplok_Taichi). -- Salfok si Taichi teralihkan dengan aroma lunch-box si cowo ya uenakkk poll... mana perut lagi keroncong-keroncongnya ye kan, terus lihat makanan enak, matanya reflkes berbinar-binar.. si cowo itu pun memberikan lunch-boxnya untuk si Taichi, meanwhile ntuh cowo bergegas pergi. Si Taichi yang lagi makan pun sampe terheran-heran dengan cowo misterius ini, soalnya sedari tadi diajak ngomong tuh cowo gak ada mengucapkan sepatah kata pun. Cuma mengangguk, menggeleng doang!
Dan si Taichi tahu tentang si cowo itu dari temennya si Yoko & Yasu. Namanya Kohei, termasuk cowo populer karena yaaa... cakep ye kan, tinggi, manis.. aduhhh... nae aja kecantol say :v tapi ada kekurangan ni anak, dia mengalami gangguan pendengaran. Karena itulah ada loker di mading kampus, mencari Notetaker untuk mahasiswa yang mengalami gangguan pendengaran seperti Kohei. -- Wait!! apa itu Notetaker? Yaitu orang yang bertugas mencatat materi pembelajaran yang diterangkan dosen, kepada orang yang mengalami gangguan pendengaran supaya tetap dapat mengikuti materi pembelajaran. -- Jadi si Taichi menggelindingi bukit lagi :v untuk menemui si Kohei, dengan dua tujuan! First... Mengembalikan lunch-box si Kohei, Second... Dia pengen menjadi Notetaker si Kohei. -- Sekilas info! untuk menjadi seorang Notetaker itu gak boleh sembarangan lo say, kudu di training dulu secara resmi. Kebayang dong betapa pupus harapannya si Taichi pas tau fakta itu... tapi dalam casenya si Kohei dia gak separah itu pendengarannya, dia bisa mendengar karna pake alat bantu dengar + kalo ada orang yang ngomong samanya jangan cepat-cepat kek dikejar setan, kudu pelan-pelan. So... mereka berdua membuat kesepakatan tidak resmi, dimana si Kohei menerima si Taichi sebagai notetakernya, dan imbalannya si Kohei memberikan lunch-box setiap harinya. -- Selama si Taichi jadi notetaker tuh beneran giat banget mencatat apa yang dibilang dosen, tapi tiba ditanya si Kohei tentang bagian yang kurang jelas be like : "Ini maksudnya apa?" Eh.. si Taichi pun gak ngerti apa yang dia tulis T-T tapi itu gak membuat si Kohei kesel kok, jauh di lubuk hatinya dia senang karena akhirnya dia punya teman.
Oh ya karena kepopuleran si Kohei juga, membuat beberapa senior di kampusnya merasa iri. Seperti di scene ini, saat si Kohei lupa bawa lunch-box terus mengajak si Taichi untuk makan siang di kantin kampus, dan pas mau ambil kupon dia diganggu sama senior kampusnya kek be like : "Lo tu kasihan banget ya! kalo udah dikasihani jangan belagu amat jadi orang!!" -- Dan itu disaksikan si Taichi, seketika jiwa empati si Taichi menggebu-gebu dong dan refleks menghajar si senior itu. Baku hantam sayy... -- And ini ngenaa banget pas nae nontonnya, setelah si Kohei mengobati luka si Taichi dan mau pulang si Kohei ngomong kek be like : "Taichi, kenapa lo memukulnya? itu bukan urusan lo! lagian gue juga gak bisa mendengar jelas apa yang mereka bilang!" dan dibalas si Taichi dong kek be like : "Gak! itu gak bener! bahkan jika lo gak bisa denger, lo gak boleh ngebiarin mereka ngomong seenak jidat. Apa lo selama ini selalu seperti ini?? lo harus bilang kalau lo gak bisa dengar! minta mereka ulang ucapannya! kenapa elo harus memikirkan omongan orang? itu bukan salah lo, lo gak bisa mendengar." -- Nae yang nontonnya kek "Damn" nancep banget ke hati wakk... Jujurly! di scene ini, si Taichi ngomong tapi matanya sampe berkaca-kaca, si Kohei aja sampe speechless menahan air matanya, lahhh nae? nangis njirr... kek! ini relate!! sumpah!! nanti deh di part reviewnya nae jelasin kenapa part ini relate banget dengan nae atau mungkin kamu. -- Dan yang nae tangkap kenapa si Kohei sampe jlebbb banget sampe tahan tangisss dengar jawaban si Taichi itu karena for the first time setelah sekian lama, akhirnya ada orang yang bisa memahami apa yang dia rasakan selama ini.
Okay, are you ready untuk dark storynya Kohei? karena kita akan mengulik bagaimana si Kohei yang dulunya ceria, optimis... berubah menjadi Kohei yang murung, penyendiri, dan pesimis. -- Semua bermula saat lulus-lulusan SMP, dan ni anak pas SMP pun emang dah famous, dan yang bikin amaze tuh walaupun dia populer dia tuh humble banget, mudah senyum, berprestasi lagi... dan saat pulang lulus-lulusan si Kohei nih jatuh demam, demam tinggiiiii... buanget.. kurleb semingguan deh! begitu sudah sembuh dari demamnya dan terbangun ada something weird happen kek : "hari ini rasanya hening banget dah!!" -- Then, diperiksa ke dokter ternyata si Kohei mengalami gangguan pendengaran efek demam tingginya itu... btw ini case penyakit langka dan biasanya seseorang itu cuma kena sebelah telinga doang, namanya juga gak ada tanggal sial di kalender ya say, si Kohei malah apes kena di kedua telinganya. -- However, si Kohei kudu melanjutkan sekolahnya, memasuki masa SMA dan disini deh runtuhnya kepercayaan diri si Kohei... di sekolah dia gak punya teman samsek, bukannya ni anak gak mau mencoba bergaul ya say... dia sudah mencoba!! tapi karena keterbatasan pendengarannya teman-temannya terbagi 2 jenis : satu... yang menganggap si Kohei tuh orangnya gak asik, karena kalo diajak ngomong malah kaga denger! kedua.. memandang si Kohei dengan rasa kasihan karena kek dianggap "gak bisa mendengar" -- Melalui hari demi hari seperti itu akhirnya membentuk kepribadian si Kohei yang baru, dia jadi gak pernah senyum lagi, gak mau mencoba bergaul lagi, menutup diri dan selalu menyendiri, hingga skeptis sama orang lain.
Gimana? Kasihan banget kan T-T sini Kohei peyyuk nae dulu... #Plakk #Modus :v --- And terus berlanjut hingga di masa kuliah... si Kohei gak akrab sama temen se-jurusannya. Makanya dengan kehadiran si Taichi itu membuat si Kohei senang banget.. But, itupun gak lepas dari negatif thinkingnya, melihat si Taichi akrab sama temen-temennya membuatnya refleks berpikiran dia dan Taichi tuh gak ditakdirkan bersama, serasa beda dunia, kalo bukan karena lunch-box, pasti si Taichi gak ada alasan lain mau berteman samanya. -- Sampe-sampe pas si Kohei lewat dihadapan si Taichi yang lagi sama temennya dan disapa... malah jalan nunduk aja njir si Kohei.. ekspresi si Taichi pun kek be like : "Loh ni anak kenape?" -- Berhubung si Taichi bukan tipikal orang yang suka mendam-mendam isi hati... dia pun menemui si Kohei sambil : "salah gue apa ya kak!" :v dan dijelasin si Taichi deh kalau dia bukan mengincar lunch-box semata :v walaupun ntuh perutnya dah kracak-krucuk kelaparan yes Taichi... alih-alih malah diajak si Taichi untuk join main basket bareng sama teman-temannya, dan teman-teman si Taichi supportif banget... disini deh akhirnya si Kohei merasa optimis lagi, jika selama ini dia terlalu overthink dan beranggapan gak ada satupun tempat di dunia ini mau menerimanya, berkat si Taichi dia sadar bahwa di sisi lain, masih ada tempat untuknya. #Damnn.. nae yang nontonnya sampe terharu lagi njir di part ini T-T
Owkay, main tebak-tebakan kuy sayy, siapa diantara Kohei & Taichi yang duluan punya "rasa"? yang jawab Kohei!! Toss dulu sayy!! kita sama :v bcoz cara pandang si Kohei ke Taichi tuh bisa nampak langsung beda, bukan tatapan sebagai teman, tapi orang penting dalam hidupnya... dia sering senyum-senyum sendiri membayangkan tingkah lucu si Taichi, even si Kohei sampe belajar masak menu makanan favorit si Taichi dari emaknya yang kebetulan guru les memasak. Semua demi apa? Iyap.. demi cinta, apalagi ketika lunch-box buatan si Kohei disantap dan dipuji enak sama si Taichi which is si Taichi gak tau itu yang dibuat si Kohei. Apa gak salting anak orang! :v sumpahhh! Kohei tuh kalo senyum imutt bangett, lu yakin seme bang? kawaiii banget T-T --- Secakep Kohei, masa sih gak ada yang mau? nae aja mau!! #Plakk #Digampar_Taichi. Sebenarnya pasti ada!! tapi yaa seperti biasa si Kohei beranggapan gak ada yang mau kenalan samanya karena kondisinya, Eh! tapi kadang nae lihat ni anak kalo dideketin cewe pun emang cuek bebek. Insecure kali yak! tapi itu gak penting! EGP toh Kohei gak demen cewe, demennya ma Taichi.
Perasaan tersembunyi si Kohei dan perasaan tidak peka si Taichi akan menemukan titik terang kejelasan berkat seorang cewe yang tergabung dalam klub film kampus, namanya Miho, sepupunya si Yasu. Jadi si Miho ini klepek-klepek pas lagi merias si Kohei, ada orang lewat bawa tangga jadi si Kohei refleks narik ni cewe kearahnya. Eh! malah ikutan ketarik sama hatinya :v Ehemm.... Scene ini cuma itungan detik sih! tapi kalo nae pikir-pikir kalau nae berada diposisi si Miho pasti baper sih :v refleks minta poppo :v terus Kohei be like : "Siroyoooo...!" #Plakk -- Tapi si Miho gak mencurahkan isi hatinya langsung sama si Kohei, she needs help! dan itu Taichi... so.. si Miho ngedeketin si Taichi, minta nomor WA-lah :v ngajak ketemuan! dan si Taichi pun kege-eran ya wak, dia kira si Miho ada rasa samanya. Eh.. pas ketemuan di sebuah cafe, si Miho be like : "Gue suka ama Kohei, comblangin dong, kan elo temen deketnya!" dan disini deh si Miho tahu akan kekurangan si Kohei, tapi itu gak menyurutkan semangat cintanya, dia siap menjaga dan merawat Kohei karena katanya sihh... "biar kek di novel-novel gitu, cowonya tunga rungu terus si cewe bakal berdedikasi merawat si cowo itu!" Meanwhile Taichi be like : "Kohei bukan tuli njirrr... dia juga gak pake bahasa isyarat... dia masih bisa mendengar!!" --- Terus, apakah mintolnya si Miho dikabulin si Taichi? Nope.. si Taichi alih-alih menelan sendiri rahasia ini. Dan suatu saat, pasti akan terungkap.
Memasuki liburan musim panas! selama summer vacation, si Taichi benaran menggunakan waktunya untuk menghasilkan cuan kek jadi kurir paket, even dia jadi pelayan cafe di tempat cafe yang diajak si Miho ketemuan beberapa hari lalu. --- Meanwhile Kohei selama liburan yaaa... cuma di kamar-kamar aja, rebahan!. Sampe-sampe emaknya be like : "Sesekali hang out kek keluar sama temen! jangan dirumah-rumah aja!" -- Sumpah! nae ngakak pas scene ini, relate banget sama nae kalo liburan pasti di rumah-rumah aja, bedanya kalau si Kohei di rumah pun sibuk baca buku, lah nae? nonton BL terosss :v terus emaknya si Kohei ngasih tahu bakal ada festival musim panas mana tau tertarik mau pergi ye kan! jadilah si Kohei ngechat si Taichi mana tau luang, supaya pergi bareng ke festival itu. Good news! si Taichi luang kok. Jadi mereka udah janjian bakal ketemuan di festival itu. ^^ -- Oh ya! dan ada juga masalah terkait pendengaran si Kohei, akhir-akhir ini telinga si Kohei sering banget berdenging. Begitu di cek dokter, ternyata pendengaran si Kohei semakin memburuk, dan bad news nya, si Kohei bisa saja kehilangan kemampuan mendengarnya. And you know what, ketika si Kohei mendengar hal ini, yang terbesit dibenaknya adalah suara si Taichi.

Kegundahan si Kohei semakin parah ketika di rumah sakit itu dia bertemu dengan si Yasu dan menyinggung soal sepupunya si Miho yang minta dihaturkan oleh si Taichi, tapi si Taichi gak pernah membahas hal ini samanya. Pokoknya cuaca hari itu juga mewakili perasaan si Kohei banget, mendung... terus hujan lebat! festivalnya pun dibatalkan karena hujan tapi mereka tetap ketemuan kok, dengan posisi si Kohei nungguin si Taichi basah-basahan. Njir! lu Kohei... nyari tempat berteduh dulu kek.. T-T nae tau kamu galau, tapi kalau sampai hujan-hujanan gini itu kamu terlalu mendalami banget kegalauan kamu sayanggg.... and yeah! si Taichi pun datang melihat si Kohei nunggu dah sudah basah kuyup be like : "Kok ga berteduh dulu njirrr, ntar lo sakit gimane!" -- So... mereka berdua pun berteduh di bawah kolong jalan(?) si Kohei mulai membahas perasaannya terhadap si Taichi, sampe-sampe si Kohei be like : "Sukidayo! (gue suka ama lo!)" suka dan cinta karena selama bersama ayang Taichi, si Kohei merasa tenang, senang, apalagi setiap kali mendengat kata "enak" yang terucap dari bibir Taichi saat menyantap lunch-box. Kebahagiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. But, di lain sisi, si Kohei merasa takut, dengan kondisi pendengarannya yang semakin memburuk, dia lebih takut gak akan bisa mendengar suara si Taichi lagi. Sampe mevvek ni anak T-T puk! puk! uljimaaaaa Kohei.. T-T refleks peluk erat Kohei. #modus :v
Reaksi si Taichi pas ditembak si Kohei auto speechless kek : "Hah?" dan dilanjut lagi si Kohei membahas tentang si Miho, kenapa si Taichi gak pernah membahas soal ini? Apa alasannya? dan nae mengerti banget kenapa si Taichi kekeuh banget untuk bungkam, karena si Miho mau ngedeketin si Kohei tuh karena cara pandang kasihan dengan kondisi si Kohei. -- Bcoz gak mendapat jawaban apapun dari si Taichi, si Kohei pun berlari pulang ke rumahnya menempuh hujan lebat. -- And yeahh... itulah terakhir kali mereka kontekan ataupun ketemuan selama summer vacation. Karena DM terakhir si Kohei untuk si Taichi isinya kek be like : "gue gak marah kok sama elo, malah gue pengen berterima kasih karena elo sudah membantu gue banyak hal selama ini. Karena itu, gue gak mau nyusahin elo lagi!". -- Begitu liburan musim panas berakhir dan kembali kuliah... di kampus tuh mereka gak pernah ketemuan lagi... tapi kalau dipikir-pikir dari isi DM si Kohei, Gak mau nyusahin dalam artian halus pengen menjauh kali yak, karena faktanya si Kohei memilih untuk mengajukan notetaker yang baru ke pihak kampus. --- Bayangin si Taichi sampe kesusahan nyari ni anak, tanya sana sini sampe seminggu lamanya gak nemu-nemu! dan hati si Taichi gak tenang banget. Dan ketidaktenangan si Taichi disadari temennya sih, si Yoko dan Yasu which is tiap kali si Taichi bicara pasti pembahasannya gak jauh-jauh dari Kohei! Kohei! Kohei! So.. temennya pun ngasih saran, kalau memang ada yang perlu dibahas sama si Kohei, dan gak nemu-nemu batang hidungnya ada dimana. Coba datengi aja rumahnya!
Datang deh si Taichi ke rumah si Kohei. Dan disambut hangat sama emaknya si Kohei. Ditawari makanan si Taichi be like : "Ah, gausah repot-repot tante, makasihhh..." tapi pas dimakan lahap banget sampe celemotan ntuh bibir sama whipe-cream. Disini maknya si Kohei ngeh! kalau yang datang ini adalah cowo lunch-box yang sering diceritain si Kohei. Dan emang lucu dan menggemaskan banget persis kek dibilang si Kohei. -- Then, apakah si Taichi bertemu dengan si Kohei? Sadly, Nope! karena si Kohei lagi di RS, lagi check-up sekalian ambil alat bantu dengarnya yang baru, soalnya yang lama dah rusak karena hujan-hujanan waktu lalu :v -- Sebelum pulang, emaknya si Kohei menyemangati si Taichi be like : "Jangan menyerah ya sama si Kohei!" like we know kan si Kohei ini mood swingnya cepet banget, kadang mau tiba-tiba aja vibesnya udah mendung, pesimis then menyendiri. Dengan kehadiran si Taichi dalam hidup si Kohei, ternyata membuat emak si Kohei menyadari kalau anaknya jadi nampak lebih hidup, lebih bahagia, lebih banyak tersenyum. Emak si Kohei juga cerita saking kepengen membuat si Taichi terkesan, si Kohei ikutan memasak untuk lunch-box favoritnya si Taichi. Ekspresi Taichi be like : "Damnn...."
Esoknya, akhirnya Taichi bertemu sama si Kohei. Actually itu si Kohei yang menemui si Taichi pengen ngebalikin ponsel si Taichi yang ketinggalan di rumahnya pas datang berkunjung kemarin. -- Perbedaan sikap si Kohei yang terasa banget tuhhh dingin banget njir, tiba-tiba mode coolkas 20 pintu, habis ngebalikin ntuh hp, main pergi aja ni anak... dikejar dong sama si Taichi, mempertanyakan kenapa kok tiba-tiba jaga jarak begitu sikapnye, Debat pilkada pun gak bisa dielakkan say, si Taichi ngeluarin semua unek-uneknya, tapi si Kohei malah skeptis kek be like : "Lo gak bakal mengerti apa yang gue rasakan!" -- Taichi : "Andaipun gue gak bisa mengerti semuanya, tapi gue pengen mencoba mengerti, please jangan menyerah sebelum memulai..." pas si Taichi bilang gitu tuh, ekspresinya dah sampai nangis kejerr.. sampe si Kohei heran : "Lah, kok elu yang nangis sih?" -- Taichi : "Ntah, ngucur aje getoh air mata gue!" T-T refleks nae ngakak bentar disela-sela situasi serius mereka. -- Then, ada something shock happen, sebenarnya kagetnya itu cuma sepersekian detik sebelum akhirnya ekspresi nae berubah jadi "meh -_-" Yaitu si Kohei menarik tangan si Taichi dan mencium(?) bibirnya. (Jujurly, nae yakin ini 100% gak pure kiss nempel bibirnya selama syuting, cuma angle kamera doang anjirr kek seakan-akan ni dua ciuman. Fiuh! sayang banget sih, nanti deh nae jelasin kenapa nae merasa part ini terasa banget langsung minus, untuk sekarang kita fokus-fokus aja ke plotnya dulu ya!).
Setelah di poppo si Kohei, skeptis lagi ni anak be like : "Tuh kan, lo gak bisa mengerti apa yang gue rasakan. Tapi... dibandingkan kehilangan pendengaran, gue lebih takut jika elo malah benci sama gue. Gue minta maaf ya, dan gue juga lega, setidaknya gue sudah memberitahu apa yang gue rasakan selama ini, makasih banyak untuk semuanya!". -- Begitu si Kohei pergi, dia juga memutuskan untuk bergabung dengan klub bahasa isyarat, defenisi ni anak memang benar-benar kek pengen keluar dari kehidupan si Taichi njir. -- Coba kita ulik dari POVnya si Taichi, mulai dari si Kohei nembak dia, sampe nge-poppo dia. Responnya memang "gak membalas" perasaan si Kohei, dan kalau dilihat dari POVnya si Kohei yang terbesit tentu saja "oh ternyata dia gak suka sama gue!" and apa yang sebenarnya terjadi sih kalau dari POV nae, si Taichi itu shock & kebingungan, terus dia gak tahu harus berbuat apa. Di satu sisi dia memang belum bisa memahami perasaan si Kohei in romantic way, di satu sisi juga dia gak bisa membenci si Kohei. Karena hari-hari pun, si Taichi selalu memikirkan si Kohei, membayangkan masa-masa sulit yang dilewati si Kohei selama ini. -- Dengan semua perasaan campur aduk ini, si Taichi pun memutuskan untuk tetap berada di sisi si Kohei. So... ni anak kembali menemui si Kohei seperti biasa, kek nothing happens, terus si Kohei be like : "Setelah apa yang sudah gue lakuin ke elo, elo gak benci sama gue?" -- Taichi : "Gue udah mikirin semuanya kok, dan gue belum nemu alasan kenapa gue kudu benci sama elo! Karena itu... apa gue masih bisa jadi notetaker elo lagi?" *sambil-menunjukkan-poster-loker-Note-Taker. -- Beuhh.. terharu deh si Kohei dan siap sedia menerima si Taichi lagi menjadi Notetaker-nya.
Dan gak terasa waktu berputar sangat cepat ya say, sudah setahun sejak pertemuan pertama Kohei dan Taichi. So it means, memasuki tahun ajaran baru, yang pengen nae highlight sih, "A NEW GIRL!" Iya... jika sebelumnya gegara si Miho yang naksir si Kohei, dan funfactnya justru si Miho kaga berbahaya, emang sih saat itu dia naksir si Kohei tapi pada akhirnya dia malah kepincut sama cowo lain. -- Cewe baru yang nae maksud adalah, si Maya... mahasiswi baru yang bernasib sama seperti si Kohei, punya gangguan pendengaran dan kebetulan pula, si Kohei ini tutornya si Maya. Karena dirasa punya nasib yang sama, orang-orang pasti berpikir Kohei dan Maya bakal mudah akrab, even temen-temen si Taichi juga ngeh dengan keakraban Kohei dan Maya, jika selama ini si Kohei nampak bergantung sama si Taichi, jika sudah ada si Maya, si Kohei pasti lebih bisa menjalani kehidupan kampusnya. -- Apa yang dirasakan si Taichi dengan kehadiran si Maya sih secara tersirat yaa, cemburu. Soalnya, jalan! sama... nongkrong! sama.. kemana-mana sama deh, kecuali ke kamar mandi baru gak sama...
Karakter si Maya ini menurut nae, jujur! nyebelin njir, resek banget sih lo May!! -,- Dia orangnya skeptis... di depan si Kohei tuh kek polos banget, tapi di belakang kalau ngomong sama si Taichi pedes boncabe kalah cuy! Sampe tersinggung perasaan si Taichi dibuatnya. Dia beranggapan kalau orang lain gak bakal bisa mengerti perasaan orang-orang yang bernasib seperti dia dan Kohei. Dia juga beranggapan si Kohei tuh terlalu memaksakan diri supaya bisa berbaur dan diterima orang-orang sekitarnya dibalik keterbatasan pendengarannya. Sotoy beut sih lu May! mana ni cewe dari waktu ke waktu tingkat reseknya meningkat lagi. Iya, hari-hari di kampus tuh dia selalu nge-take over perhatian si Kohei, membuat si Kohei gak punya waktu bicara / ketemuan lama-lama sama si Taichi. Ibaratnya, si Maya ini ngeproteksi si Kohei dari hal-hal yang membuat si Kohei terlalu keras sama dirinya. Padahal dari POV si Kohei, ni anak gak ada merasa terbebani kalau berinteraksi sama si Taichi ataupun orang lain. Ada memang pernah si Kohei kek nampak terlalu memaksakan diri belakangan ini, yang itu tuh, makan malam bareng dengan junior-junior kampusnya. Bayangin se-introvert Kohei berubah jadi banyak ngomong sama juniornya, tapi itu dalam konteks dia cemburu melihat si Taichi akrab banget sama cewe juniornya itu. -- Dari apa yang nae lihat sih, si Maya bersikap seperti itu karena dia belum menemukan orang yang benar-benar menerimanya. Hmm... sebenarnya ada! tapi karena masa lalunya terasa berat, mempengaruhi cara pandangnya terhadap orang lain. Sehingga dia lebih sering ngejudge dulu, baru menilai kemudian. Ntar dapat kurma manis ni anak...
Kita break dulu dari si Maya. Let's focus ke kehidupan kampus dan cinta Kohei dan Taichi yang akan saling bersilangan arah. Memasuki tahun kedua kuliah, mereka tuh harus sudah bisa menentukan arah tujuan hidupnya setelah lulus nanti bakal menjadi apa? mata kuliah apa yang bakal lebih di dalami, dan seperti dugaan nae... si Kohei dah tahu arahnya mau kemana, temen-temen si Taichi juga pun begitu, meanwhile Taichi sama kayak nae yang gak tahu di masa depan bakal mau menjadi apa? soalnya si Taichi kan kuliah karena disaranin gurunya doang, daripada gabut waktu terbuang karena nge-part-time mending nyambil kuliah. -- Dan suatu hari, si Taichi pernah gak sengaja bertubrukan dengan seorang bapak-bapak, then membantu bapak itu membawa barang-barangnya ke sebuah kantor yang gak jauh dari lokasi kampus. Fyi! ternyata Bapak ini seorang direktur di kantor itu, namanya Tn.Sai, kantor itu tepatnya perusahaan Sign yaitu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa Bahasa Isyarat untuk kaum tuna rungu. Si Taichi juga ditawari masuk dan mengenal tentang visi dan misi perusahaannya.
Yang bisa ditangkap oleh otak udang nae sih, ya.. karena perusahaan ini juga merupakan bagian dari bisnis jadi jasa perusahaan ini hanya melayani orang yang benaran tuna rungu dan notaben butuh jasa layanan bahasa isyarat. Hal ini membuat si Taichi gak terima!! (bayangin Tn.Sai dan Rekannya sampe shock karena si Taichi protes besar suara) :v dari tatapan mereka kek be like : "Lah, emang lo siape protes sama kebijakan perusahaan ini?" wkwkwkwk... --- Apa yang diprotes si Taichi? dia terang-terangan gak setuju dengan gagasan perusahaan yang hanya menargetkan orang yang tuna rungu total, dan tidak menerima layanan untuk orang yang mengalami gangguan pendengaran. Soalnya si Taichi flashback akan masa sulit si Kohei. Toh orang yang mengalami gangguan pendengaran juga kesulitan menjalani hidup dan butuh jasa seperti ini. Terakhir sebelum si Taichi pergi, si Taichi tiba-tiba ditawari oleh Tn.Sai untuk kerja part-time di perusahaan Sign tersebut.
Mulai deh si Taichi kerja part-time di perusahaan itu. Sisi positifnya, si Taichi belajar pengalaman baru, dan dampaknya dia jadi sering ketiduran di kelas dan lupa nulis catatan untuk si Kohei. Jadilah si Taichi diambang kedilemaan, soalnya dia masih kepikiran setelah lulus bakal menjadi apa... apakah langkah dia memilih untuk kerja part-time sambil kuliah adalah pilihan yang tepat untuknya selama ini? Ditambah lagi, si Taichi ditawari Tn.Sai untuk menjadi karyawan tetap di perusahaannya. Makin menjadi-jadi deh dilema si Taichi. -- Setiap pilihan pasti harus ada keputusan yang dibuat ya kan say, dan apa keputusan si Taichi? si Taichi mulai berpikir untuk berhenti kuliah. Di sisi lain dia juga memikirkan sudah berjanji jadi notetakernya si Kohei. -- Begitu hal ini disampaikan si Taichi kepada si Kohei, reaksi si Kohei tentu saja kaget...kek ni anak kok tiba-tiba pengen berhenti kuliah? apakah dia bertengkar atau semacamnya ye kan... tapi dijelasin si Taichi kalau dia sudah menemukan arah alur hidupnya mau kemana. Jujurly, rasa sedih gak bisa dihindari si Kohei tapi mau gak mau dia harus support ayangnya, so.. si Kohei pun memutuskan ke pihak kampus untuk mencarikan notetaker yang baru.
Kesedihan si Kohei ternyata diperhatikan si Maya, sampe si Maya mencoba memberanikan diri menanya si Kohei kek be like : "Apa senpai selama ini naksir Taichi?" dan dibenarkan si Kohei dong,, like we know, si Maya kan selalu skeptis sama si Taichi, tapi si Kohei menjelaskan ada hal-hal yang tidak di mengerti si Maya tentang perasaannya kepada si Taichi. -- Ibarat jika waktu diulang kembali, dan si Kohei nggak punya gangguan pendengaran, hidupnya pasti beda, dia bakal bisa melakukan apa saja, meraih apa saja dengan keoptimisannya. But, realitanya tidak seperti itu, karena gangguan pendengarannya dia terjerumus ke dalam jurang kepesimisan. Hingga bertemu si Taichi, orang yang tulus membantunya keluar dari jurang kepesimisan dan belajar menerima dirinya sendiri. #Damn. -- Dan selama nae menonton series ini pun, si Maya juga merasakan kayak ada "something" antara Kohei-Taichi. Tapi selama ini diam aja akan pra-dugongnya.
Kembali ke si Maya... masa lalunya sekelam apa sih? Gak jauh beda dengan si Kohei, bedanya si Maya mendorong dirinya belajar lebih ekstra demi mengejar materi sekolah. Menciptakan cara pandangnya dimana dia harus ngelakuin sendiri, dia harus berusaha sendiri, pokoknya kek beranggapan : "gak akan ada orang yang bakal menolong lo kalau bukan diri lo sendiri" until dia bertemu dengan si Kohei dan merasa karena bernasib sama, dia gak mau si Kohei melakukan sesuatu hal karena terpaksa padahal dari POV si Kohei sudah berdamai dengan diri sendiri. -- Jika selama ini tuh si Maya selalu skeptis sama si Taichi, ada hari dimana akhirnya dia melihat sisi baik si Taichi. Yang itu tuh si Maya gak sengaja bertemu dengan teman masa SMAnya, dan kebetulan ada si Taichi di TKP. So.. seperti dugaan nae, si Maya diolok-olok teman SMA nya kek be like : "Pasti susah banget ya May kuliah dengan kondisi seperti itu!" terus temen SMAnya sengaja bicara dengan nada keras-keras, seakan-akan si Maya ini orang tuli. Nae yang nontonnya aja sampe gedek tau ga! rasanya nae pengen masuk dan ngebela sama si Maya sambil ngomong : "Heh, anjengg! dia bukan tuli yaa.. dia cuma punya masalah pendengaran ya anjengg!" but apa daya, nae cuma penonton modal kuota ya say, dari POV si Maya, dia sebenarnya nampak risih, tapi dia mencoba menghadapi situasi menyebalkan ini dengan berusaha tersenyum saja. Meibi si Maya sedang menerapkan slogan "Apapun masalahnya, hadapi dengan senyuman" :) :v
Kekesalan nae terhadap teman SMA si Maya nyaris terwakilkan oleh si Taichi. Jiwa empatinya menggebu-gebu say, dan mau ngelabrak teman-teman SMA si Maya yang membuat si Maya nampak nggak nyaman. -- Eh, malah si Maya nya mencoba denial, dari gelagatnya kek : "gue ga butuh bantuan elo!" -- Ujung-ujungnya berdebat deh si Maya dan Taichi. Si Maya bersikeras si Taichi gak akan pernah bisa mengerti apa yang dia lalui, karena itulah si Maya selalu berusaha keras mendorong dirinya, dengan situasi seperti yang tadi, si Maya berusaha keras mencoba pura-pura mendengar percakapannya dengan teman SMAnya supaya bisa diterima. -- Yaaa.. mana terima dong si Taichi, Taichi be like : "Lah, kenapa harus elo yang selalu mendorong diri terlalu keras, sementara elo sudah berusaha." (dan ini nae dejavu banget seperti yang diucapkan si Taichi kepada si Kohei saat awal-awal bertemu). -- Jauh di lubuk hati si Maya pun actually menyadari kalau si Taichi ternyata orang baik seperti halnya yang diucapkan si Kohei selama ini padanya. Maybe karena rasa denialnya yang terus berguman dalam hati si Maya malah : "Gak! lo bakal ngerti! lo gak akan bisa mengerti apapun!" terus dia pulang sambil nangis-nangis kejer.
Then untuk Taichi, setelah dipikir-pikir lagi, akhirnya tekad ni anak bulat untuk berhenti kuliah, dan fokus bekerja. Jika kamu beranggapan ni anak mengambil keputusan karena labil? No beb,, ni anak benaran memikirkannya dengan matang, merenungi siang dan malam even dia juga menanyakan sama kakeknya gimana misal dia memutuskan untuk berhenti kuliah? dan kakeknya be like : "kamu bukan anak kecil lagi, kamu sudah dewasa, dan sudah bisa memutuskan apa yang terbaik untuk hidupmu!" -- Si Taichi pun menyerahkan berkas pengunduran diri mahasiswanya ke pihak kampus. Temen-temennya aja sampe shock soal keputusan si Taichi ini, dan berbincang soal jangan terlalu gegabah. Tapi karena keputusan si Taichi sudah tekad bulat sempurna, ga oval, gak lonjong atau penyok lagi. Teman-temannya pun berharap yang terbaik untuk si Taichi. And berpisah deh dengan teman-teman kuliahnya.
Mungkin yang rasanya berat adalah berpisah dengan ayang sendiri. *lirik-Kohei. -- Disatu sisi, si Kohei sedih karena si Taichi benaran berhenti kuliah. (Logikanya, kek! yahhh.. gak bisa ketemu ayang tiap hari lagi deh di kampus, gitu ye kan?) apalagi saat-saat mengenang masa-masa indah yang dia lalui bersama si Taichi. Pasti momen yang bakal dirindukan banget. Tapi di satu sisi dia harus bisa mengerti ayangnya dengan menerima apapun keputusan si Taichi untuk bisa maju kedepannya. --- Hingga lunch-box terakhir di hari terakhir si Taichi kuliah, mereka makan siang di rooftop tempat awal mula mereka bertemu. Bayangin say, lunch-box special terakhir untuk ayang, si Kohei yang masakin sambil mevvek T-T jujur scene ini nae sempat ngakak kecil, si Kohei nangis sambil ngiris bawang bombay, dikira maknya gara-gara bawang padahal mah lagi galau itu si Kohei wkwkwk... --- Dan saat hendak pulang kuliah, Taichi dan Kohei pun ready to say goodbye... Taichi be like : "Jaga dirimu baik-baik ya!" - Kohei : "Kamu juga! ^^ (*tersenyum-tegar). -- Begitu mereka pisah ke arah jalan masing-masing, si Taichi menoleh ke arah si Kohei yang bicara menggunakan bahasa isyarat sambil tersenyum, which is si Taichi nggak ngerti maksud bahasa isyarat yang diucapkan si Kohei itu apa, (bahkan nae aja yang nonton juga kaga ngarti) then, setelah memberi tanda isyarat itu, si Kohei pun pergi. -- And itulah pertemuan terakhir Taichi & Kohei, mereka juga gak pernah kontekan lagi soalnya si Taichi sibuk kerja, dan si Kohei pun fokus dengan kuliahnya.
Ada alasan mulia kenapa si Taichi pengen fokus dengan pekerjaan ini. Dan itu berkaitan dengan ayang Kohei sebagai sumber inspirasinya. Tentang bagaimana selama ini si Taichi melihat Kohei yang pesimis dan akhirnya bisa menerima dirinya sendiri, menjadi Kohei yang lebih banyak tersenyum dan tidak kesepian lagi, memotivasinya ingin membuat orang-orang di dunia ini yang bernasib sama seperti si Kohei bisa merasakan apa itu kebahagiaan #Damn.. -- Tapi kalau kata nae percuma sih kalau pengen membuat orang lain bahagia, tapi diri sendiri kaga bahagia! :v iyee.. soalnya si Taichi masih kepikiran dan kangennn bangett ama ayang Kohei. Mau nelpon / ngechat, malah merasa gak enakan takut studi si Kohei bakal terganggu. Begitu juga sebaliknya, si Kohei kangen banget sama si Taichi tapi segan ngekontek karena takut menganggu pekerjaan si Taichi. Aigooo... -,- Dasar ni cowo dua dahhh!!
Funfact! Plot twist! Ternyata si Maya adalah keponakannya Tn.Sai T-T nae ngakak pas si Maya datang berkunjung ke perusahaan Sign mau ngasih titipan maknya pada Tn.Sai eh! malah ketemu si Taichi. -- Si Taichi seketika be like : "Alamak! RUN!" langsung buru-buru sembunyi, tapi tetep ketahuan kok sama si Maya. So, si Taichi minta maaf sama si Maya soalnya terakhir kali mereka bertemu tuh kan si Maya sampe mevvek nangis senangis-nangisnya, but akhirnya ni anak kaga resek lagi :3 dia berterima kasih sama si Taichi soal perdebatan mereka waktu itu, gimana May? sudah terbuka matamu lebar-lebar kan May? Then, bagaimana dengan Kohei? Actually, si Taichi ngasih tau si Maya supaya jangan bilang sama si Kohei kalo dia kerja di perusahaan Sign, alih-alih si Maya menyuruh si Taichi mencoba memahami isi perasaannya selama ini... Jika selama ini si Taichi gak bisa menerima cinta si Kohei karena bisa saja kan si Taichi cuma menganggap sahabat doang, tetapi jika yang dilakukan si Taichi sudah sampai sejauh ini? apakah pantas disebut atas dasar sebagai teman atau lebih dari sekedar teman...
And one day si Taichi salfok sama poster festival musim panas, seketika langsung flashback ni anak saat festival musim panas tahun lalu dia janjian sama si Kohei pengen pergi bareng eh malah berakhir nyesek diiringi hujan. -- Festival musim panas kali ini berlangsung cerah ceria dan rame pengunjung, of course si Taichi juga pergi ke festival ini. Disana dia bertemu sama bestie-bestienya Yoko dan Yasu, awalnya mereka pergi bareng-bareng tapi akhirnya terpisah di tengah keramaian. Then, salfok deh si Taichi sama seseorang yang kok rada mirip Kohei? Apakah si Kohei juga pergi festival ini? Yaps!! itupun karena diajak emaknya daripada di rumah-rumah mulu. :v emak si Kohei ini jiwa gaul, doyan jalan-jalan, hang-out, nonton konserr bareng gengs emak-emak gaul, itupun akhirnya si Kohei terpisah dari rombongan emaknya di tengah keramaian... -- Si Taichi pun bergegas mengejar sambil manggil-manggil nama si Kohei tapi karena suasana disana tuh ruameeee banget, si Taichi kira dia sudah kehilangan jejak. Eh.. untung aja si Kohei ngeh dan langsung menghampiri si Taichi.
Its time untuk bicara empat mata. Seperti biasa, harus ada basa basi dulu nanya kabar gimane segala macam. Kabar si Kohei siiihhh yaa baik of course! kehidupan kampusnya itu life goes on, dia bisa menerima notetaker barunya, dan bisa dibilang cukup akrab.. dan memang lagi fokus-fokusnya mendalami matkul studinya. But, di sisi lain, si Kohei masih tetap merindukan si Taichi dan berharap masih bisa bertemu lagi si Taichi sebagai "TEMAN". Ho'oh! just friend! :v seketika si Taichi nampak kesal. Masih ingat dengan bahasa isyarat yang disampaikan si Kohei saat terakhir mereka bertemu? si Taichi pernah nanya sama Tn.Sai apa artinya, tau ga apa artinya? "Suka" so.. bisa dibilang saat perpisahan itu si Kohei sambil tersenyum ngucapin kek be like : "Taichi, i love you!" (andai nae yang diposisi si Taichi pas tahu ini, nae langsung berlari menemui si Kohei terus bilang "i love you too Kohei" *terus-cipok! #Plakk) -- Jadi bayangin aja say, sedari awal si Kohei mengatakan dia suka sama si Taichi. even sampe mencium si Taichi, until perpisahan terakhir mereka pun si Kohei gak ada henti-hentinya menunjukkan rasa cintanya untuk si Taichi. Sadly karena si Taichi belum menyadari akan perasaannya saat itu, si Kohei beranggapan cintanya bertepuk sebelah tangan dan pada akhirnya dia mencoba menerima fakta kalau dia gak bisa jadi pacarnya si Taichi, jadi teman pun sudah lebih dari cukup.
Tapi bo'ong! (Wleoo! :p) --- Begitu si Kohei bilang dia pengen banget bisa bertemu lagi sama si Taichi sebagai teman. Di dasar lubuk hati terdalamnya kek be like : "Wah, gak bener nih!" so.. dia gak bisa menahan perasaannya lagi, jadi si Kohei bergegas menemui si Taichi, soalnya si Taichi sudah keburu pamit! pamitnya karena merasa kecewa cuma dianggap just friend. (Ketahuan lu ya Taichi akhirnya naksir si Kohei! :v). -- Dan dengan keberanian penuh! si Kohei menembak si Taichi, AGAIN!, dia jujur akan perasaannya bahkan sampe sekarang pun perasaannya masih sama. Masih cintaaaaaa banget, cintaaaa mati, forever love! sampe nangis loh si Kohei menyatakan cintanya. Si Taichi pun jujur akan perasaannya kalau selama ini dia juga kangan berat sama si Kohei. Taichi sambil nangis be like : "Gue juga suka sama elo! gue kangen sama elo! bahkan jika lo gak membutuhkan gue lagi, gue tetep pengen bersama elo! Gue beneran suka sama lo, Kohei". -- Nae yang nonton auto terpelongo sambil mata berkaca-kaca. Akhirnya cinta Kohei terbalaskan T-T then, mereka pun berpelukan teletubbies. Whatt? seriously? harusnya ciuman gak sie? -,-
Ending :
Kohei & Taichi resmi pacaran. Tepuk tangan meriah pemirsa! *prok-prok-prok. Dan mereka lagi makan siang bareng di rooftop tempat mereka sering makan dulu sambil nge-deep-talk bahas "andai terlahir kembali, si Kohei pengen terlahir sebagai apa?" dan proudly, si Kohei bakal tetap memilih terlahir kembali sebagai dirinya sendiri, sebagai Kohei, Kohei yang akan bertemu belahan jiwanya. *lirik-Taichi.
Oh ya! dan nae juga baru ngeh, ternyata pas di awal scene si Kohei bertemu dengan si Taichi yang menggelinding dari atas bukit dan memakan lunch-boxnya si Kohei, dia nggak merasa kesal / terganggu. Justru si Kohei malah tersenyum pas mau pergi ninggalin si Taichi. So! jadi selama ini emang si Kohei yes yang klepek-klepek sama si Taichi sedari pertemuan pandangan pertama yes. -- Series ini pun ditutup dengan scene mereka lagi bercanda bareng, sambil menikmati lunch-box. Terus nae salfok sama adegan paling akhirnya si Kohei kek mengatakan something sama si Taichi sampe-sampe si Taichi jadi salting telinganya memerah.. Wkwkwkw.. Pasti digombalin tuh :3
Review Time :
I Hear The Sunspot ini nae tonton karena yapp! ketika awal-awal tayang banyak yang bilang seriesnya bagus dan persis kayak di manga, even pemilihan castnya pun sesuai. Tapi alasan lebih tepat kenapa nae menonton series ini ada dua! pertama karena Nakazawa Motoki a.k.a Kohei :v (Soalnya cakep! apalagi kalau lagi tersenyum dan lesung pipinya duhhh lumer nae sayyy....) dan kedua, nemu cuplikan scene dimana Kohei dan Taichi debat di EP.1 sampai mata mereka berkaca-kaca, walaupun saat itu nae nontonnya unsub, nae bisa merasa kek : "Woww... aktingnya bagus njir".
Untuk plotnya yaitu mengisahkan hubungan asmara cowo introvert yang mengalami gangguan pendengaran dengan notetakernya yang extrovert. Ini tuh seperti penggambaran 2 dunia yang rasanya gak mungkin akan bisa bersatu asekkk... seperti itulah yang dirasakan karakter Kohei ini ya say, karakter yang bisa membuat kita merasa simpati kepadanya. Like we know, si Kohei kan mengalami gangguan pendengaran bukan dari lahir, alias gara-gara demam tingginya kala itu, transisi dari orang yang tadinya optimis menjadi pesimis, terus menyerah mencoba dan terjebak dalam kesepian serta skeptis terhadap orang lain, jujurly! membuat nae pengen memeluk erat sih Kohei sambil menepuk-nempuk pundaknya. (Alahhh.. modus! ;v) seriusan deh... karena orang-orang yang mengalami hal-hal seperti ini, atau di series-series yang mengambil tema disabilitas pasti gak jauh-jauh dari yang namanya "gak ingin dipandang karena kasihan / menyedihkan" mereka masih pengen dilihat sebagai orang normal tapi yaaa.. namanya kehidupan sosial pasti ada saja nemu orang-orang yang memang kurang berempati, yang suka mengolok-olok, ataupun ada orangnya baik, tapi cara pandangnya semata karena merasa kasihan.
And luckily, si Kohei bertemu dengan ayangnya, Taichi... karakter yang ceria, menggemaskan, berani dan berempati tinggi. Ibarat, kecil-kecil cabe rawit.. soalnya kalau kamu nonton nih series perbandingan tinggi Kohei dan Taichi itu kontras banget, secara si Kohei (Motoki) tingginya 183 cm njir.. dan tinggi si Taichi (Toranosuke) itu 170 cm.. meanwhile nae 160 cm :v (gak nanya!) -- Si Taichi yang gak sengaja bertemu dengan si Kohei gegara insiden ngejar minuman kalengnya, menuntunnya menjadi notetaker si Kohei. Nae suka bagaimana cara pandang dan perlakuan si Taichi terhadap si Kohei yaa seperti orang normal umumnya. Walaupun gak bisa dipungkiri pasti ada 'hint' merasa kasihan. Si Taichi nggak memperlihatkan hal itu dihadapan si Kohei. Seperti saat awal bertemu, si Taichi sampe mau mencoba menulis di kertas supaya bisa komunikasian sama si Kohei. Terus membela si Kohei saat diolok-olok senior kampusnya. --- Dengan situasi seperti ini, menumbuhkan asmara dalam hati si Kohei walaupun nampak ada pergulatan dalam dirinya yang belum bisa berdamai dengan diri sendiri, sehingga pemikiran-pemikiran skeptis masih sangat bisa mempengaruhinya dan beranggapan sepihak kalau cintanya gak mungkin bisa bersatu dengan si Taichi.
Diperparah dengan si Taichi yang memang tikipal gak pekaan orangnya ya say.. bukan tipikal orang yang romantic pula... jadi memang disepanjang series ini, karakter si Taichi ini digambarkan kayak memang menganggap si Kohei sebagai "sahabat" tapi begitu dia tahu kalau ternyata si Kohei ada rasa samanya, dia mulai dilanda kedilemaan asmara, apakah dia melakukan ini cuma demi sahabat atau karena ada rasa cinta... soalnya ada juga sih scene-scene dimana si Kohei kek menggombalin si Taichi (memang gak banyak), dan itu adorable banget, misalnya pas scene ini tuh! si Kohei ngajarin si Taichi bahasa isyarat, terus si Taichi sambil main-main then Kohei be like : "Kalo lo terus seperti ini, gue cipok lagi loh!" -- Si Taichi refleks *GAY-PANIC wkwkwkw... -- Gak ada karakter villain disini, even ada 2 cewe yang masuk ke dalam plot hubungan Kohei & Taichi *lirik-Miho-dan-Maya. Mereka berdua bukanlah karakter yang benaran sampe mengguncang hubungan Kohei dan Taichi.. nae malah menganggap si Miho kayak angin lalu doang, tapi si Mayaaaa.. hmm... emang resek sih! di akhir doang akhirnya nae mulai bisa melunak terhadap karakter ni cewe yang mencoba menyamakan situasinya sama dengan si Kohei karena senasib doang. Jangan sotoy deh lu May :v wkwkwk... Tapi balik lagi, si Maya bukan termasuk "ancaman" berarti diceritanya. Karena fokus konfliknya pun lebih ke hubungan Kohei yang ada rasa sama si Taichi, meanwhile Taichi bergulat dengan dilema perasaannya terhadap si Kohei.
Dari plot dan karakter-karakternya nae realize kalau soal akting, baik itu aktor utama maupun aktor pendukung, semua membawakan perannya dengan baik, terbukti selama nae menonton series ini, rasanya kayak mengalirrr ajaa dan hanyut dalam berbagai emosi yang disuguhkan, benaran seperti nonton dramaa!! kemistri Motoki dan Toranosuke top!!! gak ada tuh scene yang membuat nae merasa cringe/awkward. Tapi kalau merasa "Meh -,-!" Adaaa!!
Bicara tentang genre, manganya of course BL! tapi selama promosi series ini, baik itu di TV lokal sana ataupun di platform, mereka! (Motoki & Toranosuke) menyebut ini genre "Human Love Story". Seketika nae pun bertanya-tanya kenapa disebut seperti ini dan ternyataaa... di Jepang tuh ada istilah lain dalam penyebutan BL, genre Human Love Story lebih fokus ke ceritanya yang merupakan hubungan cinta yang lebih emosional dan hubungan karakter yang universal bukan semata-mata mengidentifikasi orientasi seksual seperti BL (yang notabene sudah jelas-jelas kisah cinta cowo dengan cowo). Dengan sebutan Human Love Story cakupannya juga lebih luas, jadi orang-orang yang gak suka nonton BL, bisa mengurangi stigma buruk terhadap hal-hal berbau eljibisi ataupun hal-hal yang berkaitan dengan penerimaan. -- Pantes aja selama nae menonton series ini, adegan romansanya (scene-scene manis) terasa tipis-tipis, tapi sekali ada adegan romansa / uwu-uwunya, itu looks natural, nae yang nonton pun sampe ikut-ikutan senyam senyum.
Wait.. tapi "Meh!" yang nae maksud bukan disitu. Tapi... Kiss Scene-nya. -- Owkay.. jika berharap ada scene enak-enaknya di I Hear The Sunspot, jujur! itu terlalu maksa, dan memang gak perlu ada di series ini. Untungnya memang gak ada. Tapi soal Kiss Scene, nae orangnya rada "strict" lo say... setiap kali nae menonton BL Series, salah satu aspek penilaian dari sudut pandang nae yaitu ciumannya. Kalau kamu mikirnya be like : "Halahh.. lo nya aje yang pikirannya mesyum :3" Ehmm.. Emang iya :v ! #canda. -- Nae merasa kiss scene dalam BL tuh bukan sekedar melihat cowo sama cowo ciuman bibir, bibirnya bersentuhan sambil lumat-lumatan, tapi kiss scene tuh bisa sebagai "mempertegas keadaan". -- Supaya lebih mengerti apa yang nae maksud, kita kembali ke scene dimana si Kohei mencipok(?) si Taichi di tangga. Ini tuh ketika nae menontonnya udah ikut hanyut dalam suasananya lo say, dimana si Taichi masih pengen berteman dengan si Kohei dan pengen mencoba memahami situasi yang terjadi tapi si Kohei yang sudah keburu beranggapan cintanya bertepuk sebelah tangan dan skeptis kalau si Taichi gak bakal bisa mengerti akan perasaannya dengan cara mencium bibir si Taichi. Misal dinampakin bibir Kohei mencium bibir Taichi secara close, kiss scene ini tuh bisa mempertegas keadaan tentang gimana reaksi langsung si Taichi ketika bibirnya dicium si Kohei secara refleks. Tapi realitanya gak seperti itu say... disorot dari jauh / angle kamera seakan-akan mereka ciuman. -- Aigoo.. shibal... kebayang gak sih yang awalnya nae dah hanyut dalam suasana tiba nemu kiss scene model beginian, mood nae seketika be like : "Apaan ini njirr!" *natap-dengan-sinis. Terus nae pun langsung menemukan poin minusnya disini.
Nae juga mengira, maybe di episode yang akan datang / akhir. Bakal ada kiss scene yang emang di shoot secara close. Well.. sepertinya nae terlalu berharap... kiss scene sebagai mempertegas keadaan sebenarnya bisa juga dipakai di episode terakhir series ini dimana si Kohei yang menemui si Taichi dan mengungkapkan perasaannya masih sama seperti dulu + disini tuh si Taichi sudah sadar akan perasaannya kalau dia juga cinta sama si Kohei. Dan lagi-lagi nae yang hanyut dalam suasana dimana mata nae sudah ikutan berkaca-kaca sambil berharap ada kiss scene yang benaran kiss, ternyata cuma pelukan doang anjirrrr... yaampun! nae sampe menghela nafas berat. Padahal ini moment pas banget, misal mereka berdua kiss scene sambil mevvek. Dijamin penonton pun bakal ikutan banjir nangis nontonnya. Karena defenisi kiss yang beautiful & ngena banget karena akhirnya cinta si Kohei terbalaskan. Eh.. malah dapetnya pelukan.. nae gak tahu di manganya seperti apa, tapi yang jelas ini tuh produsernya benaran membuang kesempatan. -- Lagian Helloww.. ini sudah 2024! (bahkan nae yang nulis reviewnya di 2025). Sudah gak zaman lagi bikin adegan kiss scene BL dengan efek angle kamera.
Terlepas dari kiss scenenya yang bukan tipe nae banget. I Hear The Sunspot punya sisi positif yang ngena banget. Amanat yang disampaikan itu terasa heart-warming. Yaitu arti penerimaan diri / berdamai dengan diri sendiri. -- Dalam casenya si Kohei, dengan kondisi gangguan pendengarannya, serta pengalaman gak mengenakkan pasca mengalami insiden ini. Dia sering skeptis, overthinking, beranggapan gak akan ada yang orang yang bisa mengerti dia, beranggapan kalau gak ada satupun tempat di sudut dunia ini yang bisa menerima kekurangannya. Nae suka ketika si Kohei melihat ketulusan si Taichi, gak cuma si Kohei yang matanya terbuka, bahkan nae sebagai penonton tuh secara tersirat serasa diajak ikut membuka mata lebar-lebar, kalau di dunia ini, di bumi yang luas ini, pasti ada orang yang bisa menerima kita apa adanya, jika merasa tempat yang kita tinggali tidak bisa menerima kita, percayalah masih ada sisi lain di dunia ini, tempat yang bisa menerima kelebihan / kekurangan kita. Hanya saja, kita belum menemukan orang dan tempat yang tepat itu, iya kan? jujurly, pas bagian siratan amanatnya nae sampe nangis. Itu deep banget terutama bagi orang yang mudah merasa insecure / mengalami kecemasan akan dirinya dan takut dianggap berbeda dari orang pada umumnya. Ini hit banget.
Soundtrack :
I Hear The Sunspot punya 2 OST, yaitu :
Flumpool - "Summer Lion" (Opening) -- Single ini rilis secara digital pada 3 Juli 2024 dan MVnya menyusul pada tanggal 31 Juli 2024. Sebagai lagu pembuka, lagu ini memberi kesan bright day, lagu yang enak didengar untuk mengawali hari dengan penuh semangat. Dan untuk arti lagunya of course tentang perasaan kasmaran ya say... :v berkat si doi, hari-hari yang b aja akan terasa menarik bak petualangan, cerah, indah, dan membangkitkan amukan Singa Musim Panas :3
Takaya Kawasaki - "Yuuhinoue" (Closing) -- Lagu ini rilis pada 2 Juli 2024, sementara untuk MV dan Video Liriknya menyusul, MVnya rilis tanggal 7 Agustus 2024 dan Video Liriknya di tanggal 21 Agustus 2024. -- Jujurly! ini adalah salah satu lagu favorit nae... lagu yang pertama kali dengar langsung nyantol dan jlebbb banget ke hati... -- Yuuhinoue sendiri kalo dalam bahasa inggris itu "Above The Evening Sun" lagu yang menceritakan rasa hangat ketika mentari menjelang sore, dan untuk liriknya indahhhh bangettt,, puitis karena menggunakan kek pengibaratan sinar mentari dan warna langit untuk menyampaikan perasaan kerinduan akan cinta dan hubungan, nostalgia serta keindahan moment tersebut. -- Bagi nae pribadi lagu ini lebih ke pelukan hangat sih... alunannya adem tapi emosional... makanya pas di awal-awal episode saat si Kohei & Taichi lagi debat pilkada terus lagu ini sebagai backsongnya, nae sampe nangis... se-deep itu woy... -- Nae sarankan kamu untuk nonton Lirik Videonya aja deh say, walaupun gak bisa baca tulisan jepang atleast isi videonya yaitu clip-clip moment Kohei-Taichi. -- Kalau MVnya to be honest agak nyesek, soalnya lihat Kohei sama model cewe lain :v wkwkwkw... --- Oh ya dan Instrumen-instrumen musik untuk series ini dikomposeri oleh Kanade Sakuma.
Kesimpulan :
I Hear The Sunspot adalah BL Jepang yang heart-warming banget, tentang tokohnya yang mengalami gangguan pendengaran dan jatuh cinta dengan notetakernya. Series ini banyak membuat nae terharu akan pesan-pesan moral didalamnya tentang arti berdamai dengan diri sendiri, menerima setiap kelebihan maupun kekurangan yang ada dalam diri kita sendiri. -- Kalau boleh jujur... waktu awal-awal nae tahu tentang series ini dan baca sinopsisnya nae udah menyiapkan diri misalkan bakal nyesek kayak Last Twilight atau Moonlight Chicken, dan kamu don't worry, plotnya gak se-"dark" dua series yang nae sebutkan itu, tapi lebih ke bagaimana hubungan antara Kohei dan Taichi akan bisa bersatu! -- dan iya, bener.. nae juga ada nangis waktu nonton series ini, tapi yang scene-scene berkaitan dengan self-love atau penerimaan diri si Kohei yang akhirnya dia bisa berdamai dengan dirinya sendiri. -- Akting aktornya top markotop! nae enjoy banget nontonnya serasa mengalir, OSTnya mantul.. Kekurangan series ini cuma di Kiss Scenenya dan memang sedikit moment-moment manis antara Kohei & Taichi. Sehingga kadang kalau dipikir-pikir rasanya kayak nonton bromance tapi kalau tersadar ini tuh BL gitu loh! ngerti gak maksud nae? :v --- Terus sinematografinya, nae gak tahu ya kamu yang sudah menonton series ini juga ngeh apa kaga kalau sinematografinya indah banget, tone warnanya itu rasanya teduh, rindang banget.
Apakah series ini nae rekomendasikan?
Tentu saja say... tapi dengan catatan... series ini lebih cocok jika kamu pengen nonton BL yang soft, yang gak berfokus ke hal-hal intim tapi lebih ke mengembangkan perasaan antara kedua tokoh utama BLnya. -- Mengingat manga series ini ada banyak, kalau nae nggak salah sudah sekitar 8 deh... nae pengen sih andai ada I Hear The Sunspot Season 2. Karena musim ini benaran kayak story bagaimana cinta Kohei akhirnya dibalas si Taichi.
Bagi yang belum menonton I Hear The Sunspot coba icip satu atau dua episode mana tahu tertarik. Dan bagi yang sudah menonton series ini, kamu bisa berbagi opini/kritik ataupun curhatan kamu selama menonton series ini di kolom komen ya say... nae akan reply kok ^^ Nae rasa sampai disini aja ulasan bin curhatnya. Salam hangat mentarinya Kohei dan Taichi, nae pamit undur diri, byebye! ^^
THE END
I Hear The Sunspot Official Trailer
Takaya Kawasaki - "Yuuhinoue" Lyric Video